Halaman Depan

Monday, April 7, 2014

Malam Minggu Taufiq


Tidak seperti mainstream nya, malam minggu Taufiq jelas berbeda dengan remaja-remaja lainnya. Tidak seperti malam minggu miko yang absurd atau kadang 'dipaksa' absurd. Tidak ada yang namanya ngedate, ngapelin anak orang dan semacamnya. Dan tidak ada pula kata bingung mau ngapain ataupun berdo'a hujan turun agar para pasangan gagal kencan. Mengapa berbeda? Pertama, karena dia harus masuk sekolah esok harinya. Dan kedua, setiap sabtu malam keluarga Taufiq mengadakan pertemuan rutin. Itulah kenapa Taufiq tak perlu bingung harus bagaimana dia menghabiskan waktu di malam minggu nya.

Pertemuan rutin tersebut diinisiasi oleh salah satu budhe nya Taufiq dan sudah berjalan kurang lebih 5 tahun. Acara tersebut konsepnya sih pengajian kecil dengan mengundang orang yang kira-kira paham tentang hal yang akan dibahas. Awalnya, yang dibahas yakni hadits yang berkaitan dengan fiqih dari kitab Bulughul Maram. Dan belakangan ini pembahasan meliputi tafsir dan juga adab kehidupan sehari-hari. Dilanjutkan dengan tanya jawab jika ada.



Salah satu 'adegan' malam minggu Taufiq 

Selain diisi dengan kajian, acara tersebut juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar saudara. Mempererat hubungan nasab, memperkuatnya dengan hubungan persaudaraan seiman. Berbagi kabar baik maupun buruk, saling meringankan beban jika ada yang memerlukan. Setelah selesai acara inti, sambil menyantap yang disajikan terkadang kami membahas isu aktual yang sedang terjadi di sekitar, misal bencana yang cukup sering melanda, maupun pesta demokrasi yang sedang ramai tahun ini.

Memang sih Taufiq seringnya ngantuk, ketiduran, dan melewatkan acara intinya. Tapi setidaknya acara ini cukup bermanfaat bagi keluarga nya. Semoga saja acara tersebut bisa istiqomah, diteruskan ke  generasi-generasi berikutnya, dan dapat menjadi salah satu jalan menuju generasi penerus yang lebih baik. Dan mungkin bisa jadi inspirasi untuk diikuti keluarga-keluarga lainnya dan menjadi salah satu tradisi positif. Aamiin.


Acara inti (?)