Kicau

Sebenarnya tulisan ini cuma ngikut-ngikut tugas Bahasa Indonesia nya adik tentang wawancara ke pemilik hewan peliharaan. Diubah-ubah dikit dan jadilah seperti ini. Nah kebetulan beberapa bulan lalu bapak diberi 2 ekor kenari oleh teman nya. Lumayan buat rame-ramein rumah.

Jadi keinget lagu TK:

sepasang kenari yang baru kubeli 

kukurung di dalam sangkar indah sekali 

riang gembira berbunyi tak berhenti 

tri-li-li li-li-li li-li-li

Written by : SM Mochtar

Nama depan : Wortel

Nama belakang: Nciit

Spesies:  Serinus canaria (kenari)

Makanan: Biji-bijian, sawi putih

Diberi nama wortel karena warnanya yang oranye. Di antara yang lain, wortel yang paling rajin berkicau. Agak penakut. Pas lagi sendirian (gak bareng 2 kenari lain) biasanya langsung berisik. Kebiasaan makan nya agak buruk. Gak bisa rapi. Akibatnya biji-bijian paling banyak ditemukan di bawah sangkar wortel. Yah namanya juga burung.

Nama depan: Bayam

Nama belakang: Nciit 

Spesies: Serinus canaria (kenari)

Makanan: Biji-bijian, sawi putih

Bayam merupakan tipe kenari yang Agresif. Dibanding yang lain, dia yang paling asik diajak maen karena kebiasaannya yang justru mendekat saat kita menjulurkan tangan ke arahnya (yang lain biasanya menjauh) dan berusaha untuk mematuk. Kalo kata adik sih mungkin karena emang kebiasaan dari kecil bayam diberi makan langsung dari tangan (disuapi). Sering mengeluarkan suara tanpa membuka paruhnya. Daripada berkicau mungkin lebih mirip bersenandung.

Pernah suatu saat sangkar bayam jatuh karena angin kencang. Sangkarnya rusak, bayam pun lepas. Kami sekeluarga sempat kecewa, tapi sorenya si bayam ditemukan oleh tetangga depan rumah lantas dikembalikan. Mungkin terlalu lama di dalam sangkar membuat bayam kebingungan saat di alam bebas.

Selain 2 kenari yang merupakan pemberian di atas ada juga kenari lain yang dibeli pas 17 agustusan.

Nama depan: Lobak

Nama belakang: Nciit

Nama Alias: Topi, Jambul, Jabrik

Spesies: Serinus canaria (kenari)

Makanan: Biji-bijian, sawi putih

Lobak sih katanya kenari yang masih anakan. Tapi kalo dilihat-lihat ukurannya malah lebih gemuk dibanding wortel dan bayam. Kebiasaannya pun lucu. Makan minum paling sering, tidur paling awal, gak banyak gerak, dan hampir gak pernah berkicau. Paling-paling bunyi pas kedinginan setelah dimandikan. Bisa dibilang kenari gabut mungkin.

Nama: Paprika

Species: Lanius schach (Pentet Jawa)

Makanan: Pur, ulat hongkong

Kalo saya lihat paprika ini bentuknya agak mirip anjing laut. Kebiasaannya lompat-lompat (kalo kata adik sih lompat salto hanya saja sangkarnya kekecilan). Sepertinya karena gagal lompat salto di sangkarnya kekecilan, kebiasaannya berubah jadi mirip maen bungee jumping. Awalnya sangkar paprika diletakkan dekat dengan para kenari. Namun setelah diberitau tetangga kalo pentet dan kenari gak bagus jika didekatkan, sangkar paprika pun dipindah. Katanya sih kenari jadi gak berkicau gara-gara takut sama pentet. 

Kuburan Paprika 

Sayang sekali, mungkin baru sekitar 1-2 pekan setelah dibeli paprika pun mangkat, eh wafat. Mungkin memang cara merawat kami yang agak keliru. Sedih juga sih. Yang bikin tambah sedih, saya bingung harus didoakan seperti apa jika yang wafat adalah hewan.

Nama: Peterseli

Species: Prinia familiaris (ciblek atau perenjak jawa)

Makanan: Pur, ulat hongkong

Nasibnya lebih menyedihkan dibanding paprika. Kira-kira baru 2-3 hari setelah dibeli, peterseli tewas, eh mati, eh apalah sing bener. Mungkin tidak terbiasa dengan lingkungan baru nya dan cara kami merawat yang lagi-lagi kurang tepat.

  

Kuburan Peterseli 

Setidak nya dengan memelihara burung, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh:

Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab Mengisi waktu Menambah hiburan, salah satunya kicau burung yang dapat sedikit menghibur hati yang resah, tidak tenang, galau, gundah gulana, khawatir, dllMenumbuhkan rasa kasih sayang kepada sesama makhluk hidupdll 

Pesan terakhir, apapun peliharaan mu tolong dijaga baik-baik. Jika dirasa gak sanggup (seperti saya, biasanya burung-burung di atas yang ngrawat bapak atau adik-adik sih) mending gak usah. 

Posted via Blogaway

Coba-coba pakai Blogaway repot juga. Ujung-ujungnya tetep finishing di web. Mungkin saya nya yang kurang terbiasa sih.