Sudah 2 tahun lebih sejak menjadikan Oneplus 5 sebagai daily driver. Saat itu saya belum tahu istilah hape black market maupun non resmi. Memang semula agak asing sih, tapi berhubung Oneplus 5 lah pemuncak Antutu saat itu dengan harga yang lebih terjangkau juga daripada kompetitor nya (Mi 6 lebih murah sih, tapi RAM nya lebih kecil) akhirnya saya beli lah Oneplus 5 varian warna slate gray RAM 8GB Internal 128 GB biar gak nanggung.
Spesifikasi
Berikut spek singkatnya copas dari GSMArena:
BODY 154.2 x 74.1 x 7.3 mm
Weight 153 g (5.40 oz)
Build Glass front (Gorilla Glass 5), aluminum back, aluminum frame
SIM Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)
DISPLAY
Optic AMOLED 16M colors
5.5 inches (~73.0% screen-to-body ratio)
1080 x 1920 pixels, 16:9 ratio (~401 ppi density)
Protection Corning Gorilla Glass 5
OS
Android 7.1.1 (Nougat), upgradable to Android 10, OxygenOS 10.0.0
Chipset Snapdragon 835 (10 nm)
CPU Octa-core (4x2.45 GHz Kryo & 4x1.9 GHz Kryo)
GPU Adreno 540
MEMORY Card slot No
Internal 128GB 8GB RAM
MAIN CAMERA (DUAL)
16 MP, f/1.7, 24mm (wide), 1/2.8", 1.12µm, PDAF
20 MP, f/2.6, 36mm (standard), 1/2.8", 1.0µm, 1.6x optical zoom, AF
Video 4K@30fps, 1080p@30/60fps, 720p@30/120/480fps, Auto HDR
BATTERY
Non-removable Li-Po 3300 mAh
Charging Fast charging 20W
Dash Charge
Build Quality dan Desain
Dari segi desain, frame yang terbuat dari alumunium dengan lekukan memberi kesan tipis. Terasa sangat nyaman dan pas di tangan. Back cover yang terbuat dari metal juga memberi kesan yang kokoh dan cukup mewah, meskipun licin dan agak fingerprint magnet. Beratnya yang tidak mencapai 160 gram, cukup ringan apalagi jika dibandingkan hp 2 tahun belakangan. Kombinasi bobot ringan, dimensi yang tipis, material full metal yang kokoh, dan look yang mewah, membuat betah untuk dipegang berlama-lama.
Karena masih menggunakan rasio 16:9, dagu dan bagian atas nya masih sangat tebal. Di samping earpiece, terdapat camera depan serta LED notifikasi yang bisa disetting warnanya. Bagian dagu diisi fingerprints scanner yang sangat ngebut sekaligus tombol home capacitive. Terdapat pula alert slider untuk mengatur profil suara pada sebelah kiri yang sampai saat ini masih sangat jarang ditemui di ponsel android.
Layar Oneplus menggunakan panel amoled. Meskipun demikian tidak terdapat always on display. Hanya berupa ambient display.
Camera dan Video
Untuk camera, ya tidak jelek sih. Namun, juga bukan merupakan poin kuat dari Oneplus 5. Terlebih jika dibandingkan dengan handphone - handphone baru 2020 yang umumnya memiliki ukuran sensor yang lebih besar.
Mode-mode yang terdapat pada stock app camera Oneplus 5 kurang lebih sama seperti pada camera handphone pada umumnya. Tidak terdapat sesuatu yang spesial.
Berikut beberapa sample foto nya.
Pada foto yang minim cahaya, terkadang reproduksi warna nya kurang menarik dan cukup banyak noise. Tidak terdapat mode malam pada app camera bawaannya. Pada foto-foto yang minim cahaya, pemasangan mod Gcam akan agak membantu.
Pada mode pro atau manual, iso maksimal di 3200. Sementara shutter speed 1/8000 hingga mencapai 30 detik. Terdapat settingan bila ingin mendapat output foto manual berformat RAW.
Potrait mode bisa dilakukan dengan memanfaatkan dual camera nya. Akan ada indikator depth effect yang berubah warna menjadi hijau untuk mengatur jarak camera ke objek. Bokehnya kadang masih miss terutama di bagian yang tidak teratur seperti rambut, akan tetapi hal tersebut sekilas tidak terlalu kelihatan. Potrait mode juga dapat dilakukan dengan menggunakan camera depan tapi hasilnya tentu tak sebagus dan serapi jika dibandingkan dengan camera belakang.
Untuk footage video, dapat dilihat pada sample berikut. EIS nya berjalan cukup baik saat digunakan untuk merekam video di atas kendaraan maupun berjalan pelan.
Performa
Jika diukur dengan benchmark sintetik menggunakan antutu versi 8, performa nya memang kalah jika dibandingkan dengan Mi Note 10 yang menggunakan processor midrange keluaran baru. Akan tetapi, keunggulan di score GPU membuat Oneplus 5 lebih superior dalam memainkan game-game di playstore. PUBG Mobile saja masih bisa dijalankan dalam smooth extreme. Sebagai pembanding, Mi Note 10 dengan Snapdragon 730G hanya mentok di setting smooth-ultra maupun HD-High. Sebagai catatan, kedua perbandingan dilakukan tanpa menggunakan gfx tools.
Dan jika digunakan untuk penggunaan sehari-hari, performa nya masih sangat dapat diandalkan. Hanya saja memang daya tahan baterai bukanlah hal yang menggembirakan jika membahas handphone yang sudah cukup berumur. Terlebih baterai yang diusung hanya 3300 mAh.
Catatan-catatan
Beberapa catatan lain yang perlu saya sampaikan yakni:
- Oneplus 5 tidak support screen mirroring. Sudah saya coba dengan menggunakan miracast maupun mirroring ke head unit mobil. Update: saat update ke android 10, saya menemukan menu screen cast, hanya saja belum saya coba kembali.
- Belum ada swipe gesture untuk ke home maupun back. Mungkin karena terdapat tombol capacitive di dagu nya.
- Face unlock Oneplus 5 cukup cepat. Saat tekan tombol power, ketika wajah terdeteksi handphone langsung terunlock dan muncul home screen. Seperti tidak terkunci.
- Terdapat zenmode yang membuat handphone 'terkunci' selama waktu yang Anda tentukan (20, 30, 40 dan 60 menit).
- Terdapat gaming mode dan screen recording bawaan.
- Semenjak oneplus saya jatuh dan harus ganti screen (harga screen nya sekitar 300 ribu an untuk yang non ori, dan sekarang sudah jatuh dan retak lagi), keakuratan tangkapan gps nya jadi menurun. Padahal sebelum jatuh sih masih sangat mantap, lebih mantap dari LG G6 secondary daily driver saya.
- Banyak tech reviewer yang suka dengan OxygenOS. Mungkin karena tampilannya yang simple, ringan, fiturnya yang cukup lengkap, dan update nya yang cukup rajin. Hanya saja untuk tampilan, saya lebih suka menggunakan launcher pihak ke 3 yakni Microsoft Launcher yang sudah dirapikan.
Masih Layak Pakai/Beli?
Secara keseluruhan, Oneplus 5 cukup menarik jika Anda mencari handphone dengan performa ngebut, body solid, dan merk tidak mainstream. Harga nya saat ini cukup beragam.
Sementara jika Anda mencari handphone dengan camera yang dapat diandalkan pada banyak skenario, desain kekinian, daya tahan baterai awet, garansi dan service yang mudah, tentu masih banyak pilihan lain yang lebih tepat bahkan di kelas handphone midrange sekalipun.
ngeri gan qualcomm 835.. game apapun rata kanan jik wani..
ReplyDelete