Halaman Depan

Friday, February 19, 2021

Mungkin Review: LG G6 Transparent Edition

Memang tidak ada sih LG G6 Transparent edition, hanya saja LG G6 yang saya pakai harus berganti cover camera karena pecah. Sekalian saja saya transparansikan.


Beberapa varian warna LG G6 (sumber: pinterest)
Daya Tarik

Dulu saya membeli handphone ini sebagai pengganti Honor 9 lite saya yang screen nya retak dan akhirnya dibeli teman. Beberapa hal yang membuat saya tertarik pada LG G6 diantaranya:
  • Desainnya yang terlihat full pada jamannya, dengan layar rasio 18:9 dan tanpa ada tombol fisik maupun capacitive di bagian depan. 
  • Resolusi layar yang sudah 2K dengan dukungan Dolby Vision, serta hifi Quad DAC untuk earphone berkabel.
  • Sertifikasi IP68 dan MIL-STD-810G yang memberi kesan LG G6 ini merupakan handphone yang tangguh di segala kondisi. Walaupun sebenarnya gak segitunya juga. 
  • Karena handphone ini pernah jadi flagship, tentu memiliki performa yang dapat diandalkan. 
  • Memiliki camera ultra wide yang jarang dimiliki handphone lain pada saat itu. 
  • Merk LG yang memiliki history brand yang cukup meyakinkan. 
  • Harga barunya yang cukup jauh dibandingkan harga launchingnya saat itu.
Spesifikasi

Sebagai gambaran awal, saya copaskan dulu spek nya dari GSMArena:

BODY 
148.9 x 71.9 x 7.9 mm Weight 163 g 
Build Glass front (Gorilla Glass 3), glass back (Gorilla Glass 5), aluminum frame
Hybrid Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)
IP68 dust/water resistant (up to 1.5m for 30 mins)
MIL-STD-810G compliant*
*does not guarantee ruggedness or use in extreme conditions

DISPLAY 
IPS LCD 16M colors
5.7 inches, (~78.6% screen-to-body ratio)
1440 x 2880 pixels, 18:9 ratio (~564 ppi)
Protection Corning Gorilla Glass 3
Dolby Vision
HDR10
Always-on display

PLATFORM
OS Android 7.0 (Nougat), upgradable to Android 9.0 (Pie), LG UX 8 UI
Snapdragon 821 (14 nm)
CPU Quad-core (2x2.35 GHz Kryo & 2x1.6 GHz Kryo)
GPU Adreno 530
MEMORY Card slot microSDXC (uses shared SIM slot) 
Internal 32GB 64GB 4GB RAM
 UFS 2.0

MAIN CAMERA (DUAL) 
13 MP, f/1.8, 30mm (standard), 1/3.1", 1.12µm, PDAF, 3-axis OIS
13 MP, f/2.4, 12mm (ultrawide), no AF
Dual-LED flash, HDR, panorama
Video 4K@30fps, 1080p@30/60fps, HDR, 24-bit/192kHz stereo sound rec.

SELFIE CAMERA
5 MP, f/2.2, 18mm
Video 1080p@30fps

BATTERY 
Li-Po 3300 mAh battery
Charging Fast charging 18W, 50% in 30 min (advertised)
Quick Charge 3.0

Build Quality dan Desain

Sebagai mantan handphone flagship, LG G6 memiliki desain yang cukup premium dan kokoh. Aluminium frame yang diapit dengan gorilla glass pada kedua sisinya. Layarnya yang flat dan pinggirannya yang agak mengotak (walaupun tidak sekotak iphone 12 series dan tidak bisa disuruh berdiri sendiri), serta ukurannya yang cukup ramping yang membuatnya mudah dipegang dan dioperasikan dengan satu tangan. 
Dari segi fitur, saya rasa LG G6 sudah cukup lengkap, dan bahkan terdapat beberapa fitur yang cukup unik yang belum tentu dimiliki handphone midrange atau bahkan flagship saat ini (yang memiliki chipset lebih kekinian). Salah satunya adalah pada UI nya, dapat disetting wallpaper dengan foto 360 derajat yang juga tersambung dengan sensor gyro. Foto 360 tersedia di LG Smartworld dan tentu dapat juga ditambahkan sendiri apabila memiliki file foto 360. Bahkan wallpaper tersebut masih bisa aktif meskipun saya ganti tampilan LG G6 dengan launcher favorit saya, Microsoft Launcher.

Camera dan Video

Terdapat pula mode manual video, yang mungkin akan lebih cocok digunakan oleh user yang memiliki pemahaman lebih dalam videografi.

Untuk mode pro atau manual nya, iso dapat disetting dari 50 - 3200, sementara shutter speed dapat disetting dari 1/4000 detik - 30 detik.
Untuk yang suka ngevlog, terdapat match shot yang dapat mengaktifkan 2 camera secara bersamaan. Sayangnya tidak dimungkinkan melakukan switch camera setelah tombol rekam ditekan.

Berikut beberapa sample foto yang diambil dengan menggunakan stock camera LG G6 mode auto.



Dengan mode HDR aktif

Ini juga

Hasil video cukup stabil karena sudah dibekali dengan OIS. Selama perekaman juga dapat dilakukan perpindahan lensa antara lensa wide dengan ultrawide, bahkan pada resolusi UHD maupun saat FHD 60 fps sekalipun.


Minusnya

Setelah beberapa tahun, saya merasakan kualitas camera nya menurun cukup jauh, mungkin terpengaruh dari bergantinya back cover dan cover lensa camera. 


Belum lagi setelah berganti back cover, sensor sidik jari nya yang menyatu dengan tombol power tidak dapat digunakan. Padahal face unlock LG tidak terlalu dapat diandalkan. Tidak secepat dan seakurat milik Oneplus 5 maupun handphone lain yang pernah saya coba.


Mungkin masalah usia handphone, LG G6 yang saya pakai mengalami shadow pada layarnya, terutama saat  suhu handphone tinggi. Semula saya mengira nya burn in, hanya saja karena layar LG G6 bukan Amoled dan bekas nya masih bisa hilang, berarti bukan.

Jam digital di home masih terlihat saat buka aplikasi

Dalam update software, LG G6 juga bukan handphone yang dermawan. Versi Indonesia nya saja, hanya dapat update 1 kali dari Nougat ke Oreo. Saya harus beralih ke firmware hongkong saat ingin mendapat android pie (padahal sudah jamannya android 11 saat itu).
Tidak hanya disitu saja, untuk versi H870ds yang beredar di Indonesia, sangat disayangkan belum terdapat unlock bootloader yang support (atau apalah istilahnya), sehingga belum dimungkinkan untuk mengganti ROM nya menjadi custom ROM yang lebih ringan. Mungkin bisa dibantu dengan tandatangani ini Petisi · Unlock boot loader for all variants of unlocked LG G6 Smartphone · Change.org

Performa

Untuk angka hasil benchmark sintetis, hanya didapat angka segini:
Memang bukan angka yang membanggakan apalagi untuk hape dengan processor mantan flagship. Bahkan jika dibandingkan dengan hape midrange belakangan ini yang angkanya sudah di atas 200 ribuan.
Saat ditest real performa dengan bermain PUBGM, didapat setting graphic seperti ini:
Bahkan di setting graphic smooth pun, frame ratenya masih nyangkut di high.
Gameplay yang didapat juga masih sering mengalami lag. Akan tetapi jika digunakan untuk game yang sedikit lebih ringan seperti castle burn, masih cukup nyaman. Padahal dilakukan dengan melakukan screen recording dengan aplikasi pihak ketiga (mobizen). Pada update-update terakhirnya, nampaknya LG G6 sudah menambahkan screen recording bawaan, yang seharusnya lebih ringan. Sayangnya saya belum pernah mencobanya.

Masih Layak Pakai/Beli?
 
Harga rerata LG G6 bekas berada di bawah 2 jutaan. Dengan harga yang sama, saya rasa sekarang banyak handphone yang lebih menarik baik baru maupun bekas. 
Meskipun sebenarnya, fitur-fitur LG yang saya sebut tadi cukup menyenangkan. Serta terdapat sedikit keinginan saya agar LG bisa segera kembali ke Indonesia dan membawa inovasi-inovasi yang menyegarkan, kemudian meramaikan pasar ponsel tanah air.



2 comments:

  1. mantap gan.. cocok nggo sampeyan nek proof proof an ngono.. wani diresiki ning kran koyo hpne adib gak?

    hp ne 2 gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kyk e prnah pak
      Tp bar ditransparansi berisiko nek dicuci langsung
      Nomor ku 3 soale gan

      Delete