Halaman Depan

Tuesday, April 5, 2022

Dilema BBM

Per 1 April 2022, pemerintah Indonesia mengubah harga (kalau tidak ingin dibilang menaikkan harga)  BBM merk Pertamina. Pertalite yang semula Rp7.650, tetap di Rp 7.650 namun dengan adanya subsidi dari pemerintah. Pertamax yang semula Pr 9.000 an, kini meroket ke Rp 12.500. Perubahan harga yang cukup drastis. Pertamax turbo, Pertamina Dex, dll saya tidak hafal karena memang hampir tidak pernah menggunakan BBM tersebut.
Perubahan harga tersebut terasa semakin menyakitkan bagi pengguna kendaraan bermotor yang sering mengisi BBM di pertamini seperti saya. Pertalite sih tetap di sekitar Rp 8.500 an tapi memang jadi lebih rawan kehabisan. Pertamax nya jadi Rp 13.500. 
Dari kondisi ini, muncul pilihan yang cukup sulit. Saat indikator sudah dekat ke empty, bensin harus diisi. Mending mana? Mengisi di Pertamini yang ada pertalite nya, tapi dengan risiko kehabisan dan mau tak mau membeli Pertamax Rp 13.500 per liter. Atau langsung menuju ke Pertashop yang jual pertamax Rp 12.500. SPBU tidak saya hitung karena harus memutar dan tidak ada di jalur saya berangkat kerja setiap hari. 
Ironisnya, kendaraan bermotor yang biasa saya gunakan masih memiliki kompresi rendah. Dengan kata lain, pakai Pertalite sudah cukup. Agak 'maneman' kalau harus pakai Pertamax. Apalagi secara permanen.

Adanya foto ban belakang, itu pun pas pecah

Semoga harga minyak segera kembali normal. Lumayan uangnya bisa dipake kalau sewaktu-waktu ban nya kenapa-napa lagi.

1 comment:

  1. nggonku pertamini juarang banget sik jual pertalite pak

    ReplyDelete