Halaman Depan

Monday, March 22, 2021

Mungkin Review: Xiaomi Gaming Mouse

Setelah hampir 2 tahun menggunakan mouse a4tech x7 f6, saya mulai merasa keakuratan geraknya agak menurun, serta cukup sering terjadi accidental double click akhirnya f6 pun dipensiunkan. Sekarang mouse tersebut dipakai adik dan katanya sih normal-normal saja.
Mencari berbagai macam mouse pengganti di marketplace online, semula saya ingin membeli Corsair m65 yang terlihat memiliki cukup banyak fitur dan desain nya yang cukup menarik. Tombol tambahan yang digunakan untuk mempertahankan dps rendah saat aim pada game-game FPS, serta pemberat yang bisa bongkar pasang untuk mengatur berat asli mouse. Akan tetapi setelah mengecek harga nya di marketplace online, saya jadi agak ragu untuk membelinya.
Saat mencari di toko-toko offline, ujung-ujungnya ketemu sama F6 juga. Meskipun F6 sendiri merupakan mouse yang cukup nyaman, tapi saya pengen juga mencoba mouse lain. Sementara mouse lain hanya ada logitech G102 yang tidak terlalu menarik. Mouse gaming lain yang saya tidak ingat juga.

Setelah berkeliling di marketplace online lagi, akhirnya saya putuskan untuk membeli mouse gaming dari xiaomi. 
Kayaknya dulu saya belinya agak lebih mahal sih


Build Quality dan Desain

Xiaomi mouse merupakan mouse yang menyenangkan. Ukuran dan bobotnya pas di tangan saya, meskipun mungkin akan terasa terlalu besar dan berat jika digunakan oleh pengguna mouse casual. Tombol-tombol tambahannya yang berada di kiri mengakibatkan mouse ini tidak cocok digunakan oleh orang kidal.





Software Pendukung

Software untuk makro dan setting backlight nya pun agak susah dicari. Setelah dapat, itu pun tidak pakai bahasa inggris. Untung saja terdapat icon dan gambar yang membuatnya cukup untuk dapat dipakai dengan sedikit menerka-nerka.
Makro merupakan fitur penting bagi saya dalam memilih mouse. Karena beberapa kali ada tombol keyboard yang tidak beres dan akhirnya saya pindah ke mouse. Atau untuk mengcopy fungsi tombol yang terlalu jauh dari tangan kiri tapi sering terpakai, misal delete atau backspace. Atau untuk mengeksekusi rangkaian tombol dalam sekali klik, misal saat memindah UCS pada software Autocad maupun memudahkan hal-hal mager lainnya.

Fitur Lainnya

Backlight merupakan fitur yang menyenangkan walaupun tingkatnya mungkin 'hanya' very nice to have saja. Selain sebagai kosmetik, backlight juga dapat digunakan untuk 'mainan anak' yang masih tertarik dengan barang-barang yang menyala. 


Di samping itu, kemampuannya untuk digunakan secara wired dan wireless merupakan fitur yang sangat asyik dan cukup penting. 

Minusnya

Menyandang merk Xiaomi, tidak membuat mouse ini menjadi mouse paling value deal. Setidaknya 3 tahun sesudah digunakan, cukup banyak saya temukan mouse hybrid yang lebih terjangkau seperti rexus arka, DA Air, maupun blackshark. Terlebih port yang digunakan juga sudah type c, tidak seperti mouse Xiaomi ini. Setidaknya kabel mouse ini masih dapat diganti dengan kabel micro usb merk lainnya dengan sedikit modifikasi di bagian ujungnya.
 
Mungkin karena faktor umur, karet mouse Xiaomi yang saya gunakan terkelupas sedikit demi sedikit. Akhirnya saya lepas keseluruhan agar lebih estetik, walaupun tentu tidak senyaman bentuk aslinya.


Kesimpulan
 
Saat saya cek, dulu saya membeli mouse ini di harga 700 ribuan. Untuk tahun 2022 yang bahkan harganya sampai 400 ribuan, mouse ini masih cukup menarik bagi pengguna yang suka mouse yang berat dan solid. Jika hanya mencari fitur wired/wireless nya saja, mouse lain dengan fitur serupa dengan harga lebih terjangkau lebih mudah ditemui dan direkomendasikan.

No comments:

Post a Comment