Lanjutan dari Merbabu - Gagal ke Puncak (Part 1 dari 2)
Dengan berbagai pertimbangan di antaranya: sisa bekal, sisa waktu, dan kaki yang cukup pegel, akhirnya jam 12 an rombongan memutuskan untuk langsung turun tanpa ke puncak dulu. Bahkan Hafid dan Diita yang baru pertama kali naik gunung pun lebih memilih untuk langsung balik ke tenda. Setidaknya, dengan langsung turun kami berharap dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang diakibatkan dari beberapa pertimbangan di atas. Karena bagaimanapun, tujuan naik gunung bukan lah sekedar sampai ke puncak, melainkan kembali dengan selamat.
Turun ke pos 2, kami mengambil jalur yang agak berbeda dari sebelumnya. Kurang lebih jalur ini didominasi padang ilalang pada awalnya dan sesekali nampak bebatuan yang sepertinya mengandung belerang. Sempat ketemu mata air juga, sayangnya kandungan belerangnya cukup tinggi sehingga gak jadi diambil. Turun menuju camping ground, mungkin sebagian bisa dilihat lewat video berikut:
Barangkali jika ternyata Anda melihat ada tindakan tak terpuji, berbahaya, atau semacamnya dalam video tersebut, mohon jangan ditiru.
Awalnya saya kira jalur turun yang kami ambil ini beberapa kali lebih cepat dibanding jalur naik yang kami ambil, ternyata setelah dilewati gak beda jauh juga (efek lelah mungkin). Setidaknya medan nya agak lebih enak dan jelas lebih sepi jika dibanding jalur pas naik. Kalo di peta, mungkin seperti ini:

Kurang lebih yang warna ungu, tapi gak tau juga dink. Gak sadar ada gunung kukusan